SILABUS, PROTA, PROMES, RPP PAI & BUDI PEKERTI Sekolah Menengah Pertama KELAS VIII UPDATE 2019

Selamat pagi untuk semua pembaca setia www.librarypendidikan.com. Kami hadir untuk semuanya dalam rangka mengembangkan IPTEK demi kemajuan pendidikan di kita. Karena mengembangkan itu indah. 

Kali ini akan membagikan jadwal pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama / MTs kelas 8 baik semester 1 dan 2 atau ganjil dan genap terkait sesuai judul di atas untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Apa saja yang saya bab kepada Bapak Ibu?
Yang dibagikan kali ini diantaranya yaitu :
Silabus
Program Tahunan
Program Semester 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dan Kriteria Ketuntasan Minimal

Sebagai materi kajian kami sajikan cuplikan dari silabus PAI dan BP Sekolah Menengah Pertama Kelas 7, 8, 9 Tahun 2016 yang sanggup di baca berikut ini.
Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan memakai pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Di samping itu, pembelajaran juga sanggup dilakukan dengan aneka macam macam model dan pendekatan sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan kompetensi yang akan dicapai.

Berikut ini dikemukakan beberapa pola model pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dalam pembelajaran al-Qur’an sanggup dipakai metode Mencari Pasangan (Make a Match) dalam menentukan ayat dan terjemahannya. Dalam pembelajaran aqidah sanggup dipakai metode Penemuan (Inquiry) dalam mencari bukti-bukti kekuasaan Allah Swt. Dalam pembelajaran moral sanggup dipakai metode Bermain Peran (role playing) dalam mencontohkan sikap terpuji. Dalam pembelajaran fiqh sanggup dipakai model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam menentukan dampak faktual pelaksanaan kurban. Dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam sanggup dipakai model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) mencari contoh-contoh tradisi masyarakat Indonesia yang tidak bertentangan dengan Ajaran Islam.
Contoh penggunaan model-model pembelajaran tersebut tidak baku, tetapi harus diubahsuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran. 

Lihat juga :
Silabus, PROTA, PROMES, RPP Kurikulum 2013 SMP/MTs Kelas VII (7) Semester 1 dan 2
Silabus, RPP, PROTA, promes, KKM, KURIKULUM 2013 IPA SMP/MTS KELAS VII (7) SEMESTER 1 & 2 UPDATE 2019
DOWNLOAD PROTA DAN PROGRAM SEMESTER PRAKARYA K13 KELAS 7 SMP/MTS REVISI TERBARU 
Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup dilaksanakan dengan memakai aneka macam metode dan seni administrasi yang sempurna dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Dalam model duduk kasus based learning misalnya, pendidik sanggup menanamkan nilai-nilai kerjasama, gotong-royong, kerukunan dan demokrasi yang sanggup diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode role playing (bermain peran) pendidik sanggup menanamkan nilai-nilai anutan Islam perihal hormat dan patuh kepada kedua orang bau tanah dan guru serta tenggang rasa kepada sesama manusia. Dalam metode demonstrasi, pendidik sanggup menanamkan nilai-nilai anutan Islam perihal tata krama, sopan santun, dan rasa malu. Dalam metode ini, pendidik juga sanggup menanamkan nilai kebersaan dalam shalat jama’ah, nilai kasih sayang Allah dalam shalat jama’ dan qashar. Dalam Small group discussion (diskusi kelompok kecil), pendidik sanggup menanamkan nilai-nilai percaya diri dalam berpendapat, toleransi dalam perbedaan pendapat, dan disiplin. Dalam metode inquiry, pendidik sanggup menanamkan nilai kejujuran, pintar bersyukur, kasih sayang, dan amanah.

Selain itu, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup juga dikemas melalui multimedia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh: al-Qur’an, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam sanggup dikemas sedemikian rupa dalam web secara terpadu. Bahan-bahan materinya sanggup berupa aneka macam macam media menyerupai materi teks, gambar, suara, video, animasi, simulasi dan sebagainya. Materi-materi tersebut sanggup dipadukan ke dalam satu-dua media atau semua media (multimedia).

Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satu caranya yaitu dengan menintegrasikan aneka macam macam media sehingga siswa sanggup menentukan apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapat balasan melalui pemanfaatan komputer. Dengan demikian siswa mempunyai kebebasan berguru sesuai dengan keinginannya. Hal ini dimaksudkan biar berguru menjadi tidak monoton, mengekang, dan menegangkan.

Kebutuhan siswa harus juga menjadi pertimbangan dalam pembelajaran. Pada umumnya ada tiga tipe pembelajar, yaitu auditory, visual, dan kinestetik. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, pendidik dituntut untuk sanggup mengakomodasi kebutuhan siswa yang karakteristiknya beragam. Dengan demikian, pendidik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti telah mengimplementasikan anutan Islam perihal keadilan, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, responsif, dan nilai-nilai lain dalam anutan Islam yang humanis.

2. Penilaian

Aspek yang dinilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, evaluasi diri, dan evaluasi antar teman. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek dan portofolio.

Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa pola teknik penilaian. Dalam evaluasi al-Qur’ān sanggup dipakai teknik evaluasi praktik membaca al-Qur’ān, komponen yang dinilai meliputi: cara membaca (pengucapan huruf, panjang pendek bacaan) dan adat membaca. Dalam evaluasi aqidah sanggup dipakai teknik evaluasi diri terhadap pengamalan keyakinan. Dalam evaluasi moral sanggup dipakai teknik evaluasi observasi. Dalam evaluasi fiqh sanggup dipakai teknik evaluasi praktik ibadah. Dalam evaluasi sejarah peradaban Islam sanggup dipakai teknik evaluasi proyek.

Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa

Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas aneka macam suku bangsa, agama, budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara biar tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman itu sanggup menjadi sumber konflik. Oleh alasannya yaitu itu, aneka macam kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam yang humanis, toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.

Sejalan dengan karakteristik pendidikan masa 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong siswa dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memanfaatkan aneka macam sumber berguru menyerupai buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru sanggup memakai buku pengayaan atau tumpuan lainnya dan mengembangkan materi didik sendiri menyerupai Lomba Kompetensi Siswa (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Lomba Kompetensi Siswa bukan hanya kumpulan soal.

DOWNLOAD FILENYA BERIKUT INI.


RPP K 13 PAI DAN BUDI PEKERTI SMP/MTS KELAS VIII/8 TERBARU

SEMESTER I

SEMESTER II

Semua perangkat pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di atas termasuk perangkat yang lainnya saya buat dengan microsoft word dengan tujuan biar gampang di edit.

Saya berharap semua yang diposting dalam artikel ini memperlihatkan dukungan yang meringankan pekerjaan guru-guru, alasannya yaitu tahu semua bahwa yang dilaksanakan itu cukup banyak dan niscaya menyita waktu. Dengan adanya ini sedikit bebas dari penyususnan baik silabus, RPP, Program Tahunan, Program Semester, dan Kriteria Ketuntasan Minimal, khusus untuk Sekolah Menengah Pertama kelas 8, pastikan bahwa sekolah satuan Bapak Ibu sudah terlaksananya Kurikulum 2013.